Wayne Rainey berhasil mendominasi Motogp bersama dengan Yamaha selama 3 tahun pada awal era '90an, Rainey yang selalu bertarung dengan Kevin Schwantz dari Suzuki dan juga mantan juara dunia Wayne Gardner, belum lagi dengan pembalap pendatang baru seperti Mick Doohan dan juga mantan juara dunia kelas 250cc Lucas Cadalora yang juga memperebutkan titel pertamanya. Rainey pada saat itu berhasil menyabet 3 titel juara dunia berentet yaitu pada tahun 1990,1991, dan yang terakhir pada tahun 1992. Rainey mengakhiri karirnya di tahun 1993 dikarenakan kecelakaan hebat yang dialaminya, dan membuatnya harus mengakhirir karirnya sebagai pembalap. Setelah Rainey pergi, beberapa pembalap hebat pernah menjadi rider Yamaha namun tidak pernah satupun yang mampu melanjutkan Rainey sebagai kampiun di ajang balapan paling bergengsi di dunia. Dari Max Biaggi, Carlos Checa dan Alex Barros pernah bergantian menjadi pembalap Yamaha dan tidak mendapatkan gelar apapun. Motor Yamaha akhirnya dicemooh menjadi salah satu motor yang dapat mematikan karir pembalapnya pada saat itu, keadaan Yamaha saat itu benar benar persis sama dengan keadaan tim Suzuki pada saat ini, cukup bagus, namun tidak kuat untuk sampai menjadi juara dunia.
Pada saat itu alasan utamanya ada 2 yakni, motornya yang memang tidak bagus, dan yang kedua dikarenakan Yamaha tidak mempunya pembalap yang potensial untuk bertarung di barisan terdepan. Pada tahun 1998 Biaggi menjadi pembalap Yamaha dan berhasil menjadi runner up di tahun pertamanya di Motogp, dan pada tahun berikutnya Biaggi sendiri akhirnya menjadi pembalap pabrikan Yamaha Marlboro, namun pada tahun '99 pun Biaggi ternyata tetap tidak bisa menjadi kampiun padahal pada tahun tersebut Mick Doohan tidak dapat melanjutkan balapan, dan Biaggi tidak berhasil bersaing dengan pembalap Repsol Honda pada saat itu Alex Crivile yang akhirnya menjadi kampiun. Sampai akhirnya pada tahun 2001 Biaggi sebenarnya punya kans untuk menjadi juara dunia karena dapat bersaing dengan pembalap muda Honda pada saat itu Valentino Rossi, namun sayangnya Biaggi tidak konsisten dan sering terjatuh pada akhir musim 2001, yang mengakibatkan dirinya dan Yamaha harus merelakan gelar juara dunia terbang ke Rossi dan tim Hondanya.
Namun semua anggapan itu di tepis oleh Rossi dan Yamaha yang berhasil tampil gemilang di Welkom, Afrika Selatan, dimana pada saat itu Rossi bertarung hebat dengan Gibernau dan Biaggi yang notabene adalah pembalap Honda, sampai akhir lap, dan membawa Rossi menang pada saat itu, totalnya pada tahun 2004 Rossi dan Yamaha berhasil memenangkan 10 balapan dari seluruh seri Motogp pada saat itu. Rossi benar benar langsung menjadi ikon Yamaha, dan berhasil membawa 4 titel juara dunia ke pangkuan Yamaha, bahkan berkat Rossi pengembangan Yamaha benar benar sangat baik, dan bahkan sejak 2004 sampai 2016 Yamaha sendiri sudah memiliki 7 gelar juara dunia ke pangkuannya. Rossi yang pernah hengkang pada akhir musim 2010 sendiri pun akhirnya bergabung kembali pada musim 2013, walaupun di umur yang tidak muda lagi, dirinya sendiri berhasil finsih di atas posisi ke 4 klasemen akhir selama 4 musim secara betuntun.
0 komentar:
Posting Komentar