Senin, 05 September 2016

Bentuk Tanggung Jawab Pabrikan Motor

Bagusnya sebuah produk motor tidak pernah lepas dari bagus tidaknya kualitas sebuah pabrikan motor yang memproduksi. Dengan majunya teknologi, maka tekonologi pada motor pun dibuat sedemikian rupa untuk memanjakan penggunanya. Dewasa ini pabrikan motor nampaknya terus menerus mengeluarkan motor baru mereka, dan seakan berlomba lomba diantara satu pabrikan dengan pabrikan motor yang lainnya.


Sebagai salah satu negara yang memiliki industri otomotif terbesar di dunia, Indonesia tentu saja Indonesia mempunyai beberapa pabrikan motor besar yang berbasis di Indonesia. Seperti contohnya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dll. Pengeluaran produk baru tentu saja akan dibarengi dengan beberapa reaksi yang terjadi pada prakteknya di jalanan, kadang adanya miss communication diantara pabrikan bisa menciptakan produk yang gagal, atau produk yang ternyata memiliki cacat.



Atas hal tersebut terkadang ada pabrikan motor yang hanya bungkam, dan diam diam membuat keluaran baru produk penyempurnaan dari produk cacat yang lama, namun akhirnya membiarkan begitu saja kasus produk gagal yang lama, sehingga akan merugikan konsumen. Namun kadang ada juga sebuah pabrikan motor yang mau bertanggung jawab kepada konsumennya, dengan cara merecall sebagai bentuk tanggung jawab, agar konsumen yang memiliki produk cacat namun sudah terlanjur terbeli tidak merugi.


Salah satu contoh yang terjadi dan sempat meluas adalah kasus cacat pada motor Yamaha, khususnya terjadi pada dua produk motor besar unggulan mereka yakni R25 dan MT25. Pada awal tahun 2016 ini terjadi keributan dimana Yamaha mengeluarkan statement bahwa produk motor R25 dan MT25 yang di produksi pada tahun 2015 memiliki kecatatan, namun dengan penuh bertanggung jawab, nampaknya Yamaha akhirnya mengeluarkan pengumuman bahwa mereka akan melakukan recall sebagai bentuk tanggung jawab. Komponen yang perlu diganti sendiri adalah Pressure Plate Assy & Oil Pump Assy (berkenaan dengan kinerja mesin) serta Front Brake Hose (berkenaan dengan fungsi rem).



Dan nampaknya para pengguna Yamaha yang memiliki 2 type tersebut merespon dengan positif pertanggung jawaban dari pihak Yamaha. Hal yang terjadi pada Yamaha tentu saja menjadi salah satu pembelajaran bagi pabrikan motor yang lain, bahwa kesalahan mungkin dapat terjadi bahkan dari pabrikan yang sudah terpercya sekalipun, namun apabila pabrikan tersebut mau bertanggung jawab, pastinya konsumen akan merasa dihargai dan akan terus setia menggunakan merk tersebut. Bagaimana menurut tanggapan Agan-agan sekalian?

0 komentar:

Posting Komentar