Senin, 17 Oktober 2016

Battle Of Big (Matic) Bike

       Motor matic tentu saja menjadi salah satu motor yang sangat diskukai diberbagai macam negara maupun berbagai macam orang. Motor matic yang sudah sesuai dengan namanya yaitu “Matic” adalah motor yang sudah otomatis melakukan pergantian gigi, sehingga membuat penggunanya hanya perlu menggerakan gas dan juga rem. Dengan kemudahan yang ada tersebut, membuat motor matic menjadi salah satu motor yang paling digemari oleh banyak kalangan, dari orang tua sampai anak muda, apalagi dengan banyak dan padatnya jalan perkotaan, seolah membuat motor matic menjadi salah satu motor yang sangat nyaman digunakan. Kemacetan pada jalanan tidak perlu lagi terlalu di khawatirkan, dikarenakan pada keadaan stop and go, pengguna tinggaal rem dan gas, sehingga tidak perlu pegal menggunakan kopling atau mengganti gigi. 




       Di Indonesia sendiri, motor matic sudah menjamur di jalanan, seolah kemanapun kita pergi, kita tidak akan mungkin untuk tidak melihat motor matic. Setiap hari kita akan meilhat di jalanan lalu lalang motor-motor matic asal jepang seperti Honda vario, atau Yamaha mio. Namun belakangan ini ada kejadian menarik di Indonesia, dimana ada pabrikan motor asal Taiwan, yaitu Kymco yang mulai mencoba merambah di jalanan ibu kota. Kelainan pada Kymco adalah, pabrikan motor non-Jepang tersebut berani menurunkan motor matic  dengan badan dan kapasitas yang besar. Tidak tanggung-tanggung pabrikan Kymco langsung menjadikan ATV MXV 250 menjadi salah satu ujung tombak penjualannya. Motor bongsor dengan kapasitas 250cc tersebut memang sedikit merebut perhatian dikarenakan motor matic kelas 250cc jarang ada di Indonesia, dan kalaupun ada belakangan ini motor merk Italia yaitu Benelli memang sedikit merebut perhatian.  


      Namun hal yang berani di lakukan oleh Kymco adalah menjual motor ATV MXV dengan harga yang cukup sangat mahal, yaitu ada di angka 60 jutaan lebih, sedangkan pada Benelli Zaferano, yaitu head to head produknya Kymco, hanya dibanderol dengan harga 48 Jutaan aja. Maka dari itu adalah sebab kenapa Kymco kurang laku di pasaran Indonesia, dikarenakan apabila motor dibanderol dengan harga selangit, plus Kymco adalah pabrikan Non-Jepang, yang berarti harga jual motor pun pasti akan jatuh. Sayangnya mereka memang seperti salah strategi ketika masuk kedalam Indonesia. Untuk produk yang lain sendiri Kymco nampak tidak bertaring, dan bahkan masih belum banyak yang tahu kalau Kymco adalah motor apa.  



      Hal yang menarik lainnya adalah, pabrikan Kymco kembali melakukan gebrakan dengan melakukan pengembangan pada motor kelas 500cc dengan mengeluarkan seri AK 550. Hal yang unik lainnya adalah bahwa AK550 melakukan head to head dengan salah satu produk unggulan matic Yamaha yaitu T-Max. Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau motor T-Max sudah banyak di Indonesia, namun dikarenakan harganya yang cukup mahal, sehingga tidak terlalu terlihat di jalanan Jakarta. Dibanderol dengan harga Rp 220juta, T-Max cukup di gemari oleh orang Indonesia. Apabila kita melihat AK-550, segalanya hampir terlihat mirip, namun perbedaan paling mencolok ada pada shock breaker yang mengikuti BMW C650GT, dan Speedometer yang sudah digital, sedangkan T-Max masih setelah analog. 



      Hal yang paling mencolok lainnya tentu saja pada mesin, AK550 memiliki kapasitas 550cc sedangkan pada T-Max hanya memiliki kapasitas 530cc. Namun nampaknya walaupun cc nya lebih besar, kita tentu tidak meragukan kualitas mesin Yamaha yang sudah terjadi mutunya, sedangkan pada Kymco kita tidak pernah tahu apakah mesinnya bagaimana dan seperti apa, ditambah spare parts yang nantinya menjadi salah satu kebutuhan tentu saja akan membuat orang akan berpikir 2 kali untuk menghamburkan uang di atas 200 juta untuk membeli barang yang bahkan kita tidak mengetahui kualitas dari barang tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar