Selasa, 13 Desember 2016

The Living Legend

bagi para penggemar Motogp, mungkin apabila kita membahas mengenai legenda Motogp semua orang akan serempak mengatakan satu nama, yakk tidak lain dan tidak bukan pasti orang-orang tersebut akan mengatakan "Valentino Rossi". Memang Rossi adalah salah satu legenda hidup bagi Motogp, apalagi Rossi sudah menguasai kelas Moogp dari rentang tahun 2000'an sampai akhir tahun 2010, dimana dirinya masih dianggap menakutkan, dikarenakan cara mengendarainya yang mengerikan, seolah apabila dia ingin menang maka dia akan menang dengan mudah. Namun tahukah kamu bahwa Rossi bukanlah legenda dengan titel terbanyak di Motogp? Yakk betul sekali, titel terbanyak Motogp masih dipegang oleh salah seorang nama asal Italia dan bukan Rossi, melainkan Giacomo Agostini.



Rossi memang dengan luar biasa telah memenangkan 7 titel juara dunia Motogp, bahkan menjadi salah satu dari tidak banyak rider yang mampu juara dunia dengan 2 pabrikan yang berbeda, yaitu dengan Honda dan Yamaha. Namun Giacomo Agostini telah dianggap sebagai salah satu rider terbaik di dunia pada masanya, dan sampai sekarang, dikarenakan dirinya menjadi satu-satunya rider Motogp yang dapat memenangi 8 tetal juara dunia, ditambah dirinya telah memenangkan titel juara dunia dengan 2 motor yang berbeda pula, mungkin hal inilah yang membuat Rossi sangat berambisi memenangkan gelar juara dunia Motogpnya yang ke 8 untuk menyamai rekor Agostini.


Total yang dimiliki oleh Rossi adalah 9 kali juara dunia dengan 1 titel untuk kelas 125cc, 1 titel untuk 250cc, dan 7 titel juara dunia Motogp. Agostini sendiri apabila dijumlah memiliki 15 titel juara dunia, dimana diantaranya adalah 7 gelar juara dunia di kelas 350cc dan 8 di kelas 500cc. Agostini awalnya bersaing di kejuaraan Moto Marini yang memiliki kapasitas 175cc, kemudian di tahun 1965 dirinya dilirik oleh salah satu pabrikan motor berkelas pada saat itu yakni MV Agusta untuk membalap di kelas 350cc bersama dengan mereka, sekaligus juga ikut terjun di kelas 500cc. Pada tahun tersebut rider yang mengikuti dua kelas adalah hal normal yang tidak seperti sekarang. Namun pilihan MV Agusta pada saat itu ternyata terbukti tidak salah, pada musim perdananya Agostini berhasil finish di posisi ke 2 klasemen akhir pada kelas 350cc maupun kelas 500cc, benar benar salah satu hasil yang sangat baik unutk seorang rookie.


Pada tahun 1966 Agostini sudah sangat sarat akan pengalaman membalapnya setelah musim pertama, Agostini sendiri memang kembali finish di posisi ke 2 klasemen akhir kelas 350cc, namun hal yang luar biasa terjadi setelah Agostini berhasil finish di posisi 1, dan sebagai juara dunia di kelas 500cc untuk pertama kalinya bersama dengan MV Agusta. Pada tahun 1967 Agostini berhasil mengulang kembali prestasinya dengan menjadi juara dunia kedua kalinya di kelas 500cc. Namun hal yang luar biasa terjadi ketika tahun 1968, Agostini berhasil merebut kembali juara dunianya back to back, namun hal yang luar biasa lainnya adalah dirinya berhasil melakukan double winner dengan juga memenangi kelas 350cc, tidak hanya itu, di kelas 500cc, Agostini berhasil menjuarai semua race yang ada yaitu 10 race beruntun, benar benar hasil yang mengerikan untuk seorang pembalap.


Tidak hanya sampai disitu, bahkan Agostini berhasil mengulangi prestasinya tersebut pada tahun 1969 dan 1970. dan pada kedua tahun itu juga Agostini selalu berhasil memenangkan double winner. Double winner ini sendiri berhasil ia pertahankan sampai pada tahun 1972. Pada tahun 1973 Ago mengalami masalah internal dengan timnya sehingga dirinya tidak konsen pada race yang ada, dan membuat Ago harus puas finish di posisi ke 3, walaupun pada saat itu Ago tetap berhasil mempertahankan titel juara dunia kelas 350c nya. Pada akhir 1973 Ago memutuskan untuk pindah pabrikan dan langsung masuk ke pabrikan Jepang yang sedang naik daun pada saat itu, Yamaha. Di musim 1974 Ago mengalami beberapa kendala pada mesin dan juga pada fisiknya, sehingga membuat dirinya harus puas finish di posisi ke 4, ini untuk pertama kalinya Ago harus finisih di luar 3 besar pada klasemen akhir dari pertama kali dirinya naik ke kelas premier.


Setelah memulihkan diri, akhirnya Ago kembali ke jalur kemenangan bersama dengan Yamaha, dengan menyabet kembali gelar juara dunia di kelas 500c, setelah memenangi 4 race dari 10 race yang ada. pada akhir musim 1975 Ago tidak bertahan dengan Yamaha dan kembali ke MV Agusta, namun dikarenakan ada nya masalah yang aneh, Ago membalap dengan 2 pabrikan yang berbeda pada musim tersebut, dimana setengah race lagi di selesaikan bersama dengan Suzuki, dan pada akhir race di German, Ago kembali menunggangi MV Agusta, keduanya menapatkan kemenangan terakhir, yang berarti kemenangan terakhir untuk pabrikan MV Agusta, dan kemenangan terakhir Ago di kelas 500cc.


Pada tahun 1977 Ago kembali ke tim Yamaha, namun semua sudah berubah, dirinya sudah bukan lagi dirinya yang lama, umur sudah mengikis kemampuannya. Pada tahun tersebut Ago hanya berhasil finish di posisi ke 6 klasemen akhir, setelah itu Agoi pun memutuskan untuk pensiun dari dunia balap. 15 Titel juara dunianya tentu saja tidak bisa dilupakan, dan menjadi rider pertama dan satu satunya yang bisa memenangi titel juara premier sampai 8 kali.


0 komentar:

Posting Komentar