Minggu, 18 Desember 2016

Lost King

Pada saat sekarang ini, tentunya siapa yang tidak mengenal motor-motor Mio, Jupiter Z, N-Max dan lain lain. Namun pada tahun '90 an akhir sampai pada tahun 2000an, Yamaha sangat digadya di kelas 2-tak dan bertarung head to head dengan pabrikan Suzuki pada saat itu yang sangat inovatif dalam pengembangan motor 2-taknya. Yamaha sendiri dari zaman RX-S sampai RX-king sellau mempunyai label motor terbaik pada kelas 2-taknya. Namun sayangnya hal itu sudah tidak bisa dilakukan lagi.


Pada tahun 2002, mulai berkembangnya isu lingkungan yang menyebabkan motor 2-tak harus dibatasi, dan bahkan pada saat itu sudah ada ancang-ancang bahwa motor 2-tak bakalan di diperbolehkan lagi untuk di produksi. Tentu saja pihak Yamaha menjadi kocar kacir dikarenakan penjualan mereka pada saat itu 80% berada di kelas 2-tak, dikarenakan kelas 4-tak sangat didominasi oleh Honda. Motor 2-tak akhirnya lama-kelamaan pun di suntik mati, dan Yamaha mulai untuk melakukan inovasi pada motor matic yang pada saat itu bisa dikatakan baru, dan juga mulai melakukan pengembangan terhadap motor naked bike kelas 150cc untuk menggantikan RX-king yang sudah meraja, dan ternyata banyak pecinta Yamaha yang akhirnya kepuncut dengan Vixion pada saat itu yang memiliki air radiator plus delta box, namun dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan motor Honda Mega Pro.


King sendiri memiliki kapasitas 135cc dengan mesin basis 2-tak, umumnya kita akan mengatakan bahwa ini adalah "motor maling", kenapa disebut motor maling/ Dikarenakan motor tersebut gesit dan sangat kencang untuk melakukan penjambretan. Mari kita bahas hal lain yang lebih teknisnya yuk brother sister. Perbedaan paling mendasar pada motor 2-tak adalah, motor ini memiliki 2 pembakaran dimana ada nya bensin yang dibakar dan oli samping yang juga ikut dibakar, sehingga dengan 2 pembakaran, akselerasi dari motor 2-tak akan lebih cepat dibandingkan dengan motor basis mesin 4-tak. Hal lain yang sangat digemari oleh pemilik motor 2-tak adalah, perawatannya tidak ribet, bahkan servis 6 bulan sekalipun tidak masalah dikarenakan pendinginan pada oli bawah tidak akan terlalu berat dengan adanya pembakaran oli samping, pada saat itu mesin basis 2-tak memiliki kepentingan "jangan sampai oli sampingnya habis" saja.


Namun adanya kelebihan, tentu saja adanya kekurangan pada sebuah motor. Motor dengan basis 2-tak tentu saja memiliki kelemahan mengeluarkan asap yang sangat banyak, dikarenakan adanya 2 pembakaran, dan pembakaran pada oli tentu saja membuat motor ini sangat mengebul asapnya. Sebenarnya tergantung dari penggunanya juga, untuk orang yang bisa melakukan perawatan pada motornya, mungkin saja asap yang keluar juga bisa sangat di kontrol sehingga tidak over, namun untuk masyarakat yang biasanya hanya bisa menggunakan tanpa bisa merawat tentunya motornya akan mengebul seperti bajaj 2-tak jaman dahulu.


Memang sangat disayangkan padahal motor RX-King memiiki banyak kelebihan pada saat itu dibandingkan dengan motor lain, Yamaha sendiri akhirnya lebih mengembangkan motor Yamaha Scorpio-z untuk menggantikan King, namun nampaknya tetap tidak cukup dikarenakan tentu saja akan selalu ada perbedaan mesin dimensi 4-tak dan juga mesin berbasis 2-tak.

0 komentar:

Posting Komentar